PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI SELENGGARAKAN WEBINAR KULIAH PAKAR HORTIKULTURA DAN BUDIDAYA TANAMAN HIAS
Sukoharjo (11/09/2020) Kuliah umum pakar merupakan salah satu perwujudan visi dan misi program studi Pendidikan Biologi yaitu mahasiswa mampu mengembangkan kewirausahaan serta mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja. Webinar kuliah umum pakar hortikultura dan tanaman hias tahun 2020 telah diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Biologi Univet Bantara Sukoharjo pada Jumat, 11 September 2020 pukul 08.45 WIB – 11.00 WIB secara daring melalui Zoom Cloud Meeting. Acara ini diikuti oleh mahasiswa aktif program studi Pendidikan Biologi Univet Bantara Sukoharjo, alumni program studi Pendidikan Biologi Univet Bantara Sukoharjo, maupun peserta dari luar kampus Univet Bantara Sukoharjo, seperti SMA Negeri 1 Sukoharjo dan SMP Negeri 2 Sidoharjo Sragen. Acara ini diawali dengan sambutan ketua program studi Pendidikan Biologi, Dra. Tri Wiharti, M.Si. yang dilanjutkan oleh sambutan sekaligus pembukaan oleh Dekan FKIP Univet Bantara Sukoharjo, Drs. Toni Harsan, M.P.
Gambar 1 Panitia webinar kuliah pakar hortikultura dan tanaman hias tahun 2020 serta pembukaan oleh Dekan FKIP Univet Bantara Sukoharjo
MC webinar kuliah pakar ini adalah Dra. Nur Rokhimah Hanik, M.P, dengan dua narasumber yang kompeten di bidang perbanyakan tanaman hias dan pengendalian hama. Narasumber pada acara ini adalah Bapak Wagimin selaku pembina kelompok tani “Taman Sari” Nglurah Tawangmangu, Karanganyar, dan Bapak Ir. N. Kasmin, M.P selaku staf Dinas Pertanian Pemprov Jateng LPHP Pati). Narasumber pertama memberikan informasi terkait seluk-beluk budidaya tanaman hias, mulai dari alasan pemilihan tanaman hias untuk budidaya sampai dengan cara memperbanyak tanaman hias yang mulai naik daun yaitu Anturium maupun anggrek tanah. Tanaman hias dipilih sebagai bahan komoditas untuk dibudidayakan di lingkungan Nglurah, Tawangmangu, ternyata banyak alasan yang mendasarinya, misalnya menguntungkan dan faktor risikonya yang kecil. Hal ini dapat dibuktikan, misalnya apabila membudidayakan anggrek tanah dengan dua anakan saja dapat dijual dengan harga minimal dua puluh ribu rupiah, sehingga dapat dibayangkan apabila tanaman ini dibudidayakan dalam skala besar maka keuntungannya akan berlipat ganda. Selain faktor keuntungan yang menjanjikan, tanaman hias juga minim dengan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), dan kalaupun ada OPT, cara menanggulanginya pun relatif mudah, misalnya menggunakan fungisida saja.
Kuliah pakar terkait pengendalian OPT disampaikan oleh Ir. N. Kasmin, M.P., salah satu staf dari Dinas Pertanian Prov Jateng LPHP Pati. Beliau menjelaskan panjang lebar tentang berbagai macam OPT dan cara menanggulanginya khususnya secara alamiah (pestisida organik). Penggunaan makhluk hidup untuk penggunaan OPT, misalnya Pseudomonas fluorescens dan Bacillus polimixa terbukti ampuh dan aman dalam menanggulangi OPT. Beberapa alasan penggunaan pestisida organik dalam penanggulangan OPT, antara lain aman, pembuatan relatif mudah, dan dapat ditemukan dengan mudah di sekitar lingkungan.
Peserta yang mengikuti webinar ini sangat antusias dalam mengikuti acara ini, yang dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang ditujukan kepada dua narasumber. Salah satu pertanyaan yang menarik dari peserta adalah tanaman hias apa yang dapat dibudidayakan di Sukoharjo, dan pertanyaan ini dijawab oleh Bapak Wagimin bahwa apapun tanaman dapat dibudidayakan asal ada kemauan dan semangat dari pembudidaya. Selain itu, pertanyaan seputar pestisida organik misalnya Trichoderma, apakah media perbanyakan dari pestisida organik ini hanya berasal dari beras, dan pertanyaan ini dijawab oleh ahlinya yaitu Bapak Ir. N. Kasmin, M.P bahwa selain beras ternyata katul dan jagung juga dapat menjadi media dari pestisida organik tersebut.
One Comment