Pembekalan Mahasiswa Program Asistensi Mengajar (PAM) FKIP Univet Bantara Sukoharjo Tahun Akademik 2022/2023
Sukoharjo – Balai Praktik Keguruan (BPK), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo, pada hari ini Kamis, 08 September 2022 bertempat di Auditorium Univet Bantara Sukoharjo menyelenggarakan pembekalan Program Asistensi Mengajar (PAM) tahun akademik 2022/2023 kepada mahasiswa yang mengikuti PAM periode ini . Pembekalan ini merupakan persiapan sebelum mahasiswa diterjunkan ke sekolah tempat PAM masing-masing.
Drs. Krisdianto Hadi Prasetyo, M.Pd. selaku Kepala BPK, menyampaikan bahwa diselenggarakannya pembekalan mahasiswa PAM bertujuan supaya mahasiswa memahami tentang kurikulum sekolah yang saat ini diberlakukan yakni Kurikulum Merdeka. Selain itu, dalam pembekalan ini juga diberikan materi-materi terkait dengan bagaimana menghasilkan luaran. Luaran tersebut antara lain HAKI, Artikel Ilmiah, Modul, dan Monograf. Pembekalan ini juga memberikan materi yang berkaitan dengan persekolahan. Sehingga diharapkan para para mahasiswa secara optimal bisa menerapkan ataau mengimplementasikan materi pembekalan dalam praktik di sekolah latihan nantinya, sehingga keterampilan mengajar dan hasil luaran yang dicanangkan dapat tercapai.
Materi utama pembekalan mahasiswa PAM disampaikan oleh dua (2) narasumber, yaitu Dr. Dewi Kusumaningsih, S.S., M.Hum., dosen PBSI FKIP Univet Bantara, dan Drs. Sulistyo Budiwahyono, M.Pd., Pengawas SMK Cabdin Wilayah VII Surakarta.
Narasumber pertama, Drs. Sulistyo Budiwahyono, M.Pd., memberikan materi mengenai “Kurikulum Merdeka Belajar” sebagai salah satu konsep dasar kurikulum merdeka. Materi ini menjelaskan kondisi di lapangan tentang penerapan kurikulum merdeka belajar yang ada di sekolah, sehingga memberikan gambaran tentang pentingnya mahasiswa untuk mengetahui tentang Kurikulum Merdeka.
Menurut Sulistyo, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Sekarang guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Bagaimana projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Sulistyo juga menekankan bahwa mahasiswa harus mengikuti proses PAM ini dengan baik mulai dari penyusunan penagkat, pelaksanaan, dan asesmen. Sehingga pada waktu terjun ke lapangan harus bisa memahami tentang perubahan yang ada dari Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka, seperti perubahan yang dahulu kita mengenal silabus sekarang menjadi alur tujuan pembelajaran (ATP), atau dulu kita lebih mengenal RPP sekarang dirubah menjadi modul ajar. Dengan ini diharapkan para mahasiswa bisa segera beradaptasi dengan pemahaman yang ada di materi kuliah dengan kondisi di lapangan yang ada di setiap sekolahan tempat para praktikan melaksanakan PAM.
Sementara itu, narasumber kedua Dr. Dewi Kusumaningsih, S.S., M. Hum., memberikan materi tentang “Luaran Publikasi Ilmiah sebagai Hilirisasi PAM”. Beliau menyampaikan pentingnya luaran publikasi ilmiah sebagai hilirisasi Program Asistensi Mengajar dalam Mendukung MBKM. Pada PAM tahun 2022 ini kegiatan PAM berbasis luaran yaitu berupa HAKI, Artikel Ilmiah, Modul/petunjuk Praktikum/naskah tutorial, Monograf, Bookchapter, buku ajar/ buku referensi/ buku teks. Dalam materi ini, Dewi dengan secara rinci menyampaikan tentang perancangan dan pembautan luaran bagi mahasiswa yang akan melakukan kegiatan PAM.
Kegiatan pembekalan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa yang mengikuti kegiatan PAM 139 mahasiswa dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan 201 mahasiswa dari program studi di luar prodi PGSD, Sehingga prodi yang mengikuti kegiatan PAM yaitu PGSD, Prodi Pendidikan Matematika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Bimbingan Konseling, dan Teknologi Pendidikan.
Kegiatan PAM di prodi PGSD Univet Bantara dilakukan di beberapa sekolah dasar yang ada di Kabuaten Sukoharjo, diantaranya SDN Bekonang 02, SDN Cangkol 01, SDN Demakan 01, SDN Dukuh 01, SDN Gadingan 02, SDN Joho 02, SDN Klumprit 01, SDN Kragilan 01, SDN Laban 01, SDN Plumbon 01, SDN Tegalmade 02, SDN Palur 02, SDN Sapen 02, dan SDN Triyagan 02. Sedangkan kegiatan PAM yang Non PGSD dilaksanakan di sekolah-sekolah setingkat dengan SMA (Sekolah Menengah Atas) atau SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Pemilihan jenjang SMA atau SMK ini sekaligus bertujuan sebagai publikasi PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) untuk memperkenalkan Univet Bantara Sukoharjo kepada siswa-siswa SMA atau SMK sehingga diharapkan mereka akan melanjutkan pendidikan tingginya ke Univet Bantara Sukoharjo. SMA atau SMK yang dipilih sebagai tempat kegiatan PAM tahun ini diantaranya adalah SMA Negeri 3 Sukoharjo, SMA Negeri 1 Sukoharjo, SMA Negeri 1 Polokarto, SMA Veteran 1 Sukoharjo, SMA Negeri 1 Nguter, SMA Negeri 1 Tawangsari, SMK Tunas Bangsa, SMK Pgri Sukoharjo, SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, SMK Veteran 1 Sukoharjo, SMK Taman Siswa Sukoharjo, SMK Bina Patria 1 Sukoharjo, dan SMK Sudirman 1 Wonogiri.
Setelah penyampaian materi pembekalan PAM untuk mahasiswa secara umum yang disampaikan oleh kedua narasumber, Drs. Sulistyo BW, M. Pd dan Dr. Dewi Kusumaningsih, S.S., M. Hum, mahasiswa kemudian dibagi menjadi tiga (3) kelompok dan menempati tiga (3) ruang berbeda yang masing-masing ruang didampingi oleh narasumber yang berbeda sesuai dengan program studinya. Mahasiswa PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) menempati ruang di Gedung H lantai 3 dengan pemateri Bapak Karsidi, S.Pd., M.Pd. Sedangkan, mahasiswa BK (Bimbingan Konseling) menempati ruang sidang FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) di Gedung E lantai 1 diampingi oleh M. Arief Maulana, M.Pd. Dan mahasiswa selain PGSD dan BK tetap menempati ruang di auditorium didampingi oleh pemateri Dr. Djatmiko Hidajat, M. Pd.
M. Arief Maulana, M. Pd. selaku narasumber untuk mahasiswa BK yang menempati ruang sidang FKIP di Gedung E lantai 1 menyampaikan materi mengenai “Pembekalan Mahasiswa PAM Prodi Bimbingan dan Konseling”. Dalam paparannya, Arief menyatakan bahwa pelaksanaan PAM di FKIP Univet Bantara Sukoharjo merupakan salah satu implementasi dari kebijakan Merdeka Belajar -Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai kerangka untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Permendikbud No 3 tahun 2020, Pasal 15 ayat 1 sebagai pijakan hukum dari pelaksanaan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka memberikan hak kepada mahasiswa untuk 3 semester belajar di luar program studinya sehingga terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita citanya. Dengan mendasarkan pada Permendikbud inilah, PAM di lingkungan FKIP Univet Bantara Sukoharjo dilaksanakan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang pendidikan untuk turut serta mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi guru di satuan Pendidikan serta membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dan perkembangan zaman. Diharapkan pelaksanaan PAM ini memiliki banyak manfaat baik bagi perguruan tinggi, bagi mahasiswa dan bagi sekolah mitra.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan selama pelaksanaan PAM di sekolah, terutama oleh mahasiswa BK, antara lain sikap dan penampilan, kemampuan dan keahlian bidang BK, serta kontribusi dalam menghasilkan luaran. Untuk itu, semua kegiatan selama PAM harus direncanakan dan didokumentasikan dengan baik karena harus dilaporkan dan diunggah ke SPADA (Sistem Pembelajaran Daring Indonesia) sebagai LMS (Learning Management System) di Univet Bantara Sukoharjo termasuk luarannya.
Sementara itu, mahasiswa PGSD yang menempati ruang di Gedung H lantai 3 mendapatkan materi dari Karsidi, S. Pd., M.Pd. mengenai Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka Di Sekolah dan Implementasi Kurikulum Merdeka. Karsidi yang berdinas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo serta pengajar Diklat Nasional. Instruktur Kurikulum 2013- Kurikulum Merdeka juga merupakan seorang penulis dari 105 judul buku yang beredar nasional memaparkan konsep kurikulum merdeka beserta implementasinya di lapangan. Karsidi menyebutkan bahwa secara garis besar, kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Lebih lanjut, Karsidi menjelaskan bahwa kurikulum merdeka merupakan opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama tahun 2022-2024 tepatnya pasca pandemi. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada tahun 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran. Meskipun kurikulum merdeka diklaim memiliki beberapa keunggulan, diantaranya lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka, serta lebih relevan dan interaktif. Namun dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberi kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih. Pilihan pertama adalah menerapkan kurikulum 13 secara penuh. Pilihan kedua adalah menerapkan kurikulum darurat yaitu kurikulum 13 yang disederhanakan, dan pilihan ketiga adalah menerapkan kurikulum merdeka. Untuk itu sekolah perlu memperhatikan tahapan implementasi kurikulum merdeka untuk bisa mendapatkan hasil yang baik. Tahap pertama menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan. Tahap kedua menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan, dan tahap ketiga menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.
Sedangkan mahasiswa non PGSD dan non BK yang berada di audit mendapatkan materi mengenai Cara Cepat Perolehan Data Riset dan Penyusun Artikel yang Akuntabel dari Dr. Djatmiko Hidajat, M.Pd. Djatmiko yang merupakan salah satu dosen di Prodi Pendidikan Matematika dan juga merupakan Ketua LPPM Univet Bantara Sukoharjo memaparkan bahwa kegiatan PAM harus bisa menghasilkan sebuah luaran, entah itu artikel, buku, monograf, modul dan lain-lain. Untuk itu, praktikan harus memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan strategi dalam memperoleh data dan menyusun luaran PAM. Menurut Djatmiko, strategi yang perlu diperhatikan dalam memperoleh data meliputi pengidentifikasian masalah sesuai prodi masing-masing, eksplorasi penyebab masalah, eksplorasi alternatif solusi, pembuatan satu set perangkat pembelajaran (RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, dan evaluasi). Lebih lanjut Djatmiko mengulas strategi dalam penulisan artikel yang meliputi judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, dan referensi. Diharapkan strategi-strategi ini akan lebih membantu dan memudahkan mahasiswa praktikan di dalam menyiapkan dan membuat luaran publikasi.
Leave a Comment