MANTAPKAN LANGKAH MENUJU KAMPUS MERDEKA, PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI (GEOVETSUKO) SELENGGARAKAN SINKRONISASI KEBIJAKAN IMPLEMENTASI DAN PEDOMAN AKADEMIK MBKM
Sukoharjo (08/06/2021) – Setelah dinyatakan lolos dalam program bantuan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Program studi Pendidikan Geografi Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo (Geovetsuko) melakukan sebuah kegiatan lanjutan berupa sinkronisasi kebijakan implementasi dan pedoman akademik MBKM di Hotel Salia Yosodipuro pada Jum’at, 04 April 2021. Kegiatan ini merupakan wujud dari keseriusan prodi Pendidikan Geografi dalam mengimplementasikan program MBKM dalam lingkup teknis yang lebih implementatif, dimana realisasinya harus melibatkan berbagai macam pihak terutama para pemegang kebijakan di lingkungan Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara). Untuk itulah, kegiatan sinkronisasi kebijakan implementasi dan pedoman akademik MBKM ini diselenggarakan agar pelaksanaan MBKM di lingkungan Univet Bantara bisa mendapatkan payung hukum dan keterpautan yang sesuai dengan produk hukum yang ada.
Pada kegiatan tersebut hadir tim Geovetsuko selaku pelaksana program MBKM yang terdiri dari Pranichayudha Rohsulina, M.Pd selaku ketua program studi Pendidikan Geografi dan beberapa dosen pendidikan Geografi lainnya, serta hadir pula dalam kesempatan tersebut Dr. Farida Nugraehi, M.Hum selaku Pjs Rektor Univet Bantara, Dr. Herry Agus Susanto selaku Wakil Rektor I, Dr.Toni Hasan, M.H selaku Ketua Tim Penyusunan Pedoman akademik MBKM, dan Veronika Unun Pratiwi M.Pd selaku tim humas.
Pada pertemuan tersebut dibahas beberapa hal penting terkait upaya sinkronisasi kebijakan implementasi dan pedoman akademik MBKM di lingkungan Univet Bantara. Salah satu diantaranya adalah informasi bahwa telah diterbitkannya payung hukum oleh pihak senat yang dapat digunakan sebagai landasan untuk menerbitkan peraturan rektor dan pedoman akademik yang mengatur tentang implementasi MBKM. Hal tersebut diutarakan langsung oleh Pjs Rektor Univet Bantara, Dr. Farida Nugraehi, M.Hum.
“Alhamdulillah kami sudah memiliki payung hukum dari senat sehingga kami bisa bergerak untuk menerbitkan peraturan rektor tentang implementasi MBKM. Meskipun kami sedikit terlambat, tapi Insya Allah bisa mengejar ketertinggalan kami dan harapannya sebelum semester yang akan datang sudah siap semuanya” ujar Farida dalam pemaparannya.
Berbagai macam saran dan masukan pun dilontarkan oleh berbagai pihak terkait upaya implementasi MBKM di lingkungan Univet Bantara, terutama Prodi Pendidikan Geografi. Salah satunya berasal dari Dr. Herry Agus Susanto selaku Wakil Rektor I yang memberikan saran agar Prodi Pendidikan Geografi dapat sebisa mungkin mencapai target yang telah ditetapkan diawal, minimal memenuhi target 5 bidang kurikulum yang menjadi sasaran prodi Pendidikan Geografi dalam implementasi MBKM ini. Lebih lanjut, Dr.Toni Hasan, M.H selaku Dekan FKIP dan Ketua Tim Penyusunan Pedoman akademik MBKM juga memberikan saran agar terdapat kejelasan dalam beberapa hal, salah satunya adalah keselarasan jadwal perkuliahan dan upaya konversi nilai dan jumlah sks dari mahasiswa yang melakukan program MBKM.
Dalam paparannya, Kepala Program Studi Pendidikan Geografi, Pranichayudha Rohsulina, M.Pd juga menjelaskan bahwa ia dan timnya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengimplementasikan program MBKM di lingkungan prodi Pendidikan Geografi. Ia menyatakan bahwa dari 8 bidang kegiatan yang ditawarkan dalam skema MBKM, Prodi Pendidikan Geografi menargetkan untuk melaksanakan 5 bidang kegiatan, yakni pertukaran mahasiswa, asistensi mengajar di satuan pendidikan, kegiatan kemanusiaan, magang, dan kewirausahaan. Dari kelima program tersebut, ada beberapa program yang sudah berjalan dan beberapa sisanya sedang diupayakan.
“Alhamdulillah ada beberapa program MBKM kami yang sudah berjalan, diantaranya adalah kegiatan kemanusiaan yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), dan kegiatan kewirausahaan yang bekerja sama dengan ICSB (International Council for Small Business). Untuk program pertukaran mahasiswa, kami juga sudah memiliki MoU dengan beberapa perguruan tinggi dan sedang diupayakan untuk manambah MoU dengan perguruan tinggi lainnya” ujar Kaprodi Pendidikan Geografi tersebut.
Ia juga menuturkan bahwa kedepannya ia dan timnya berencana untuk mengundang beberapa pihak yang menjadi mitra pelaksanaan MBKM, diantaranya adalah pihak ESRI Indonesia selaku penyedia piranti lunak global untuk pengelolaan data spasial dan Sistem Informasi Geografis (SIG) , MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) selaku lembaga kemanusiaan yang aktif melakukan kegiatan pengurangan risiko bencana dan tanggap darurat, M3 Pointer (Mangesti Mulia Mahardika Potency Building Center) selaku mitra dalam pengembangan sumberdaya manusia, terutama Public Speaking, dan beberapa mitra lainnya. Dari pertemuan tersebut, diharapkan dapat terjalin komunikasi dan kerjasama yang baik antar pihak-pihak tersebut dengan Prodi Pendidikan Geografi sehingga upaya implementasi program MBKM yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
Leave a Comment