PBSI FKIP UNIVET SELENGGARAKAN WEBINAR PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI ERA MBKM

Sukoharjo, 11-11-2021. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) menyelenggarakan Webinar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Kamis (11/11/2021).

Webinar yang mengangkat tema “Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang menyenangkan di Era Merdeka Belajar Kampus Merdeka” ini, sebagaimana dilaporkan Ketua Penyelenggara Drs. Suparmin, M.Hum.,  merupakan rangkaian dari kegiatan memperingati Bulan Bahasa, meskipun agak terlambat. Webinar ini menampilkan pemateri Dr. Laily Nurlina, M.Pd. dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Dr. Benedictus Sudiyana, M.Pd. dari Univet Bantara, serta diikuti peserta dari beberapa Perguruan Tinggi dan mahasiswa Prodi PBSI FKIP Univet Bantara.

Dekan FKIP, Drs. Toni Harsan, M.H. dalam sambutannya menyatakan, “Saya mengapresiasi Prodi PBSI yang secara teratur menyelenggarakan kegiatan ilmiah seperti webinar saat ini. Semoga apa yang dipaparkan pemateri nanti dapat memotivasi para dosen, guru, dan calon guru untuk bias menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan“.

Pemateri pertama, Dr. Laily Nurlina, M.Pd. menawarkan pembelajaran Bahasa Indonesia yang menyenangkan di era MBKM melalui Pembelajaran berbasis masalah (Problem Base Learning) dan Pembelajaran berbasis Kasus (Case Base Learning). Dengan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna dan keterlibatan murid atau mahasiswa lebih kuat.

Sementara itu, Dr. Benedictus Sudiyana, M.Pd. sebagai pemateri ke dua menyajikan pembelajaran Bahasa Indonesia yang menyenangkan melalui penggalian filosofi pembelajaran, dengan berbagai indicator yang harus dikembangkan pada diri siswa dan mahasiswa. Permasaalahan minat  sadijadikan dasar dalam merancang, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang menyenangkan. Webinar berakhir dengan harapan adanya inspirasi baru dari hasil seminar ini dan para dosen, guru, dan calon guru dapat memanfaatkannya sebagai dasar dalam pengembangan dirinya.