PEMBEKALAN MAHASISWA PROGRAM ASISTENSI MENGAJAR DI SEKOLAH TAHUN 2021
Sukoharjo, 22 Septemebr 2021. FKIP UNIVET BANTARA Sukoharjo mengadakan kegiatan pembekalan bagi mahasiswa PPL atau yang sekarang bernama program Asistensi Mengajar di sekolah. Masih seperti tahun 2020 pembekalan mahasiswa ini masih mengunakan metode daring menngingat masih dalam suasana pandemi covid 19. Kegiatan ini tentunya merupakan kegiatan yang berpedoman kepada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Hal ini juga di paparkan oleh Dekan FKIP, Drs. Toni Harsan, M. H dalam sambutannya bahwa kegiatan Asistensi Mengajar di Sekolah ini merupakan implementasi kurikulum MBKM yang merupakan kegiatan perdana FKIP Univet Bantara Sukoharjo dalam implementasi kurikulum MBKM. Ciri pembeda dalam program ini adalah adanya integrasi 4 SKS mata kuliah pengalaman mengajar (dahulu Program Pengalaman Lapangan/PPL) dengan 4 SKS dari mata kuliah semester saat ini. Konsep Asistensi Mengajar tentunya seperti konsep magang mahasisa mengajar. Diharapkan dengan model integrasi perdana ini mahasiswa makin mampu menyerap softskil mengajar dan menghasilkan luaran karya ilmiah yang terintegrasi dengan mata kuliah di semester akhir. Dengan begitu, mahasiswa, dosen, dan pihak sekolah akan mendapatkan manfaat sangat banyak, terutama dalam publikasi ilmiah sebagai salah satu tolok ukur kualiatas pendidikan saat ini.
BPK sebagai ujung tombak pelaksana program Asistensi Mengajar langsung bergerak menyesuaikan kegiatan tersebut agar sesuai aturan kurikulum MBKM. Dewi Kusumaningsih, M.Hum. sebagai ketua BPK mengambil langkah dengan mennggabungkan program pengalaman lapangan tahun 2020 dengan program Asistensi Mengajar di MBKM tahun 2021. Konkritnya adalah melaksanakan program Asistensi Mengajar berbasis luaran yang diintegrasikan dengan mata kuliah di masing-masing program studi di FKIP secara lebih fleksibel dan nyata. Oleh karena itu, Dewi menggandeng semua ketua program studi di FKIP untuk membantu perancangan intergrasi mata kuliah dalam program ini supaya capaian mahasiswa dan dosen maksimal.
Lebih lanjut dikatakan oleh Dewi Kusumaningsih bahwa luaran yang menjadi output program Asistensi Mengajar ini adalah suatu publikasi ilmiah antara lain artikel ilmiah, monograf, video pembelajaran ataupun berbagai model pembelajaran di sekolah yang bisa didaftarkan hak kekayaan intelektual (HKI). Semua luaran tersebut akan menjadi karya bersama dan bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, dan sekolah mitra
Sebanyak kurang lebih 300 orang mahasiswa dan 60 dosen pembimbing mengikuti pembekalan program Asistensi Mengajar ini selama 2 hari yaitu 20- 21 September 2021. Pembekalan disampaikan oleh 3 nara sumber yaitu Singgih Subiyantoro, M.Pd; Drs. Y Sugiyanto, M.Pd, dan Dewi Kusumaningsih, M.Hum sendiri. Kali ini topik pembekalan yang disampaikan oleh Singgih Subyantoro, M.Pd yang sekaligus sebagai kaprogdi Program Studi Tehnologi Pendidikan adalah optimalisasi SPADA dan strategi penyusunan luaran dalam kegiatan Asistensi Mengajar di Sekolah.
Bapak Singgih menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan SPADA yang sudah disiapkan lembaga dan panitia dalam memvasilitasi seluruh kegiatan mahasiswa dan dosen. Sementara strategi yang diberikan dalam rangka penyusunan luaran program diuraikan satu-persatu secara lengkap, bahkan sampai pada simulasi pendaftaran HKI. Materi lain yang disampaikan oleh Drs Y. Sugianto, M.Pd. yaitu etika mahasiswa dalam kegiatan Asistensi Mengajar juga sangat menarik disimak para mahasiswa. Materi ini ternyata juga mendapatkan tanggapan beberapa peserta yang berinteraksi melalui media zoom. Dewi Kusumaningsih mengawali pembekalan dengan mengajak para mahasiswa bermain ice breaking yaitu senam tangan, melengkapi pantun, dan tebak-tebakan gesture dari perwakilan peserta. Hal ini ternyata sangat membantu menghidupkan suasana di zoom meeting bagi para mahasiswa menjadi kembali semangat. Materi akhirnya disampaian untuk lebih menguatkan program asistensi Mengajar berbasis luaran. Rekomendasi penting yang disampaikan dalam materinya adalah mahasiswa dan dosen harus senantiasa mampu mencanangkan 3 iO (Inisiatif, Inovatif, Integritas, dan OCB _Organizational Citizenship Behavior_) OCB adalah kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja. Rekomendasi ini diharapkan dapat memenuhi kualitas hasil kerja akademik, sosial, personal, interpersonal, sampai komunitas dalam publikasi ilmiah sampai ke nasional, syukur sampai tingkat internasional.
Selamat mengikuti asisten mengajar
Leave a Comment