Sukoharjo (03/08/2020) Di tengah situasi pandemi Covid-19, Prodi Pendidikan Geografi Univet Bantara Sukoharjo (Geovetsuko) menggelar Virtual Tour bekerjasama dengan PGSP (Parangtritis Geomaritime Science Park) dengan mengambil tema pantai dan pesisir (kemaritiman). Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 115 peserta yang berasal dari 27 wilayah Indonesia, termasuk didalamnya berasal dari Aceh, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa timur. Sebagian besar peserta berasal dari kalangan tenaga pendidik geografi dan kalangan universitas (mahasiswa & dosen), namun banyak juga yang berasal dari kalangan umum yaitu dari pihak perusahaan dan kementerian. Hal ini menunjukkan tingginya tingkat antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Prodi Pendidikan Geografi Univet Bantara Sukoharjo.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univet Bantara Sukoharjo, Bapak Toni Harsan M.H, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman tentang dunia kemaritiman. Besar harapan beliau kerja sama dengan pihak PGSP ini bisa berlanjut kedepannya dan tidak hanya diselenggarakan dalam bentuk online saja tapi juga offline. Bak gayung bersambut, pihak PGSP juga menyampaikan bahwa pihak mereka dengan senang hati akan menerima mahasiswa Geografi untuk bisa magang di tempat mereka.

Kegiatan yang bertajuk “Jalan-jalan online” ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang masuk dalam agenda tahunan Prodi Pendidikan Geografi. “Berhubung saat ini sedang pandemi Covid dan mahasiswa tidak bisa turun langsung ke lapangan untuk belajar dan mengambil data, maka kami menyiasati pelaksanaan program KKL tahun ini menggunakan Virtual Tour yang bekerja sama dengan pihak PGSP” Ujar Talitha Rahmawati, salah satu dosen pembimbing KKL. Ia mengakui bahwa niat awal program ini hanya ditujukan untuk mahasiswa geografi saja, namun melihat besarnya manfaat yang dihasilkan maka akhirnya program ini dibuka untuk umum juga. Selain mendapatkan manfaat berupa ilmu, seluruh peserta juga mendapatkan fasilitas tambahan berupa e-sertifikat yang dapat digunakan untuk menunjang profesi mereka.

Sukoharjo (03/08/2020) Di tengah situasi pandemi Covid-19, Prodi Pendidikan Geografi Univet Bantara Sukoharjo (Geovetsuko) menggelar Virtual Tour bekerjasama dengan PGSP (Parangtritis Geomaritime Science Park) dengan mengambil tema pantai dan pesisir (kemaritiman). Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 115 peserta yang berasal dari 27 wilayah Indonesia, termasuk didalamnya berasal dari Aceh, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa timur. Sebagian besar peserta berasal dari kalangan tenaga pendidik geografi dan kalangan universitas (mahasiswa & dosen), namun banyak juga yang berasal dari kalangan umum yaitu dari pihak perusahaan dan kementerian. Hal ini menunjukkan tingginya tingkat antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Prodi Pendidikan Geografi Univet Bantara Sukoharjo.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univet Bantara Sukoharjo, Bapak Toni Harsan M.H, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman tentang dunia kemaritiman. Besar harapan beliau kerja sama dengan pihak PGSP ini bisa berlanjut kedepannya dan tidak hanya diselenggarakan dalam bentuk online saja tapi juga offline. Bak gayung bersambut, pihak PGSP juga menyampaikan bahwa pihak mereka dengan senang hati akan menerima mahasiswa Geografi untuk bisa magang di tempat mereka.

Kegiatan yang bertajuk “Jalan-jalan online” ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang masuk dalam agenda tahunan Prodi Pendidikan Geografi. “Berhubung saat ini sedang pandemi Covid dan mahasiswa tidak bisa turun langsung ke lapangan untuk belajar dan mengambil data, maka kami menyiasati pelaksanaan program KKL tahun ini menggunakan Virtual Tour yang bekerja sama dengan pihak PGSP” Ujar Talitha Rahmawati, salah satu dosen pembimbing KKL. Ia mengakui bahwa niat awal program ini hanya ditujukan untuk mahasiswa geografi saja, namun melihat besarnya manfaat yang dihasilkan maka akhirnya program ini dibuka untuk umum juga. Selain mendapatkan manfaat berupa ilmu, seluruh peserta juga mendapatkan fasilitas tambahan berupa e-sertifikat yang dapat digunakan untuk menunjang profesi mereka.