PRODI PG PAUD FKIP UNIVET GELAR SEMINAR GURU MERDEKA DENGAN KURIKULUM MERDEKA
Sukoharjo,08/08/2024. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Veteran Bantara menyelenggarakan seminar pendidikan yang bertajuk “Guru Merdeka dengan Kurikulum Merdeka”. Seminar ini dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Agustus 2024, di Aula Gedung H lantai 3 Univet Bantara. Seminar ini bertujuan untuk mendiskusikan implementasi Kurikulum Merdeka dalam konteks pendidikan anak usia dini. Dengan fokus pada peran guru dalam menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan strategi bagi para pendidik dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Adapun narasumber dalam seminar tersebut adalah Lilis Suryani, S.Pd, M.Pd (Pengawas TK-SD Kecamatan Sukoharjo) dan Vivi Sufiati, S.Pd, M.Pd (Dosen PG PAUD Univet Bantara Sukoharjo). Pembukaan dan sambutan kegiatan oleh Dekan FKIP Univet Bantara, Dr. Singgih Subiyantoro, M.Pd. Selain itu, turut hadir adalah Wakil Dekan 1 FKIP Paramita Purbosari, M.Pd.., Wakil Dekan II FKIP Erika Larasati Astutiningtyas, M.Pd., dan Wakil Dekan III FKIP Tri Sutrisno, M.Or. Peserta dalam kegiatan tersebut adalah 130 dari guru KB/TK/RA sekitar Sukoharjo.
oleh Prodi PG PAUD Univet Bantara berkolaborasi dengan pengawas TK/SD memberi manfaat bagi pengembangan kompetensi Guru KB/ TK. Selain itu, kegiatan ini sekaligus mengenalkan program studi PG PAUD Univet Bantara sebagai program studi yang baru dilaunching dan siap menerima mahasiswa baru. Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pembelajaran yang berpusat pada anak. Guru PAUD perlu menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi dan mendukung anak untuk aktif berpartisipasi. Ini termasuk menyediakan berbagai alat dan sumber daya yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, serta merespons kebutuhan dan minat individu mereka.
“Harapan bisa menghasilkan gagasan juga konsep bagaimana mengelola sekolah PAUD yang layak. Karena kita juga menghasilkan dosen sekaligus menjadi asesor PG PAUD. Kegiatan ini bisa digunakan untuk sharing pengalaman menyiapkan sekolah PAUD TK/ KB yang standar layak,” harapnya.
Ketua Program Studi PG PAUD, Nurratri Kurniasari, M.Pd saat ditemui disela-sela acara mengatakan kegiatan ini untuk sharing tentang Kurikulum Merdeka karena Kurikulum Merdeka di PAUD masih baru. “Kita menghadirkan narasumber dari asesor sekaligus Dosen kita dan dari Pengawas. Menurut pengawas bahwa guru KB/ TK masih terpaku dengan Kurikulum lama. Kegiatan ini sekaligus launching Prodi PG PAUD Univet Bantara Sukoharjo,” terangnya.
Lebih lanjut, Nurratri Kurniasari berharap setelah berlangsungnya seminar pendidikan ini diharapkan ada tindak lanjut ke depan dengan kerjasama Guru-guru PAUD se-Sukoharjo bahkan eks Karesidenan Surakarta mengadakan kegiatan sharing tentang kurikulum, tumbuh kembang berkaitan dengan PG PAUD. Guru PAUD bertanggung jawab untuk merancang dan mengadaptasi rencana pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan dalam menyusun materi ajar yang relevan dan menarik, memungkinkan guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan kontekstual.
Sementara itu, narasumber Lilis Suryani mengawali sesi dengan memaparkan kebijakan-kebijakan terbaru dalam Kurikulum Merdeka serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya di lapangan. Sementara itu, Vivi Sufiati memberikan panduan praktis tentang teknik dan strategi yang dapat digunakan oleh para guru KB/TK untuk menerapkan Kurikulum Merdeka secara efektif. Dengan Kurikulum Merdeka, guru PAUD dapat menggunakan pendekatan berbasis proyek yang memungkinkan anak untuk belajar melalui eksplorasi dan kegiatan praktis. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendukung anak dalam mengeksplorasi minat dan ide-ide mereka, serta mengarahkan kegiatan yang berfokus pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kurikulum. Dengan peran-peran ini, guru PAUD tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pembimbing, fasilitator, dan mitra dalam proses perkembangan anak. Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi guru untuk lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan anak, menciptakan pengalaman belajar yang lebih berarti dan berdampak.
Leave a Comment